Peristiwa Karbala dianggap sebagai momen penting dalam sejarah Islam dan dijadikan sumber inspirasi oleh banyak orang.
Pendidikan agama yang kuat dari keluarganya tertanam sejak kecil, membuat Ummu Kultsum yang pertama kali masuk Islam dari kalangan anak-anak.
Saat melewati hari-hari yang sulit itu, membaca firman Tuhan dapat menguatkan kita untuk terus berjuang di dalam Dia. Mari terus berharap pada kekuatan dan penghiburan dari-Nya.
Namun, jika kita memilih untuk berjuang dan terus mencari jalan keluar, Allah akan membuka pintu bagi kita untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya.
Tidakkah ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa pertarungan di masa Khilafah dulu itu sampai mengorbankan nyawa seorang Cucu Nabi SAW. Apa masih mau bilang khilafah itu satu-satunya solusi umat?
Ummu Kultsum terus mendampingi suaminya hingga sang khalifah wafat. Sebagai istri khalifah, Ummu juga sering ikut terjun membantu tugas-tugas Umar dalam mengurus umatnya.
Hasan dengan lapang dada menyerahkan jabatan khalifah terseburt namun dengan sejumlah syarat. Syarat tersebut diantaranya adanya kepemimpinan akan kembali pada Hasan setelah Muawiyah tiada.
"Agar kita tidak berkecil hati. Meskipun diri lahiriah kita sedang merosot, namun diri batiniah kita sedang diperbaharui dari hari ke hari. Karena penderitaan yang ringan dan sesaat ini sedang mempersiapkan bagi kita kemuliaan yang kekal yang tidak dapat dibandingkan."
Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
yang artinya tuan atau pemimpin, karena iya berhasil untuk mendamaikan click here dua kelompok masyarakat Islam yang tengah bertikai.
Hidup ini penuh dengan pasang surut. Ini adalah perjalanan yang penuh dengan kegembiraan dan kebahagiaan serta masa-masa perjuangan dan kesulitan.
Refleksi: Rasul Paulus memberikan sebuah perspektif yang mengubah pemahaman kita tentang penderitaan. Ia mendorong kita untuk berfokus pada yang kekal, di mana masalah-masalah sesaat melayani tujuan ilahi, menumbuhkan kemuliaan di dalam diri kita yang jauh lebih besar daripada masalah-masalah tersebut.
Mereka sangat menyayangkan keputusan beliau dan bahkan menuduh beliau sebagai pengkhianat sekaligus dicap sebagai orang yang telah menghinakan kaum muslimin.
Jadi, kalau saat ini kamu merasa imanmu justru membuatmu menderita dan kelihatannya dunia justru menyepelekannya, ingatlah bahwa imbalan atas imanmu adalah hidup yang kekal. Jadi lakukanlah yang terbaik selagi kamu hidup.